FAJAR GERIMIS

Kilau kemilau penuh pesona
Dalam derai air mata rembulan yang diasingkan malam buta
Entah dirimu memanggil nama siapa
Ketika itu sepi telah melumpuhkanku segala kuasa
Hingga ku hanya mampu berbisik pada merpati di dahan cemeti rasa
Namun dia juga ingkar janji pada cakrawala
Tak sampaikan kabarku pada rindu yang meminta nama

Tapi dia memang fajar
Tetap fajar yang penuh cahaya
Fajar yang gerimis membasahi pipi seorang pemuda

Dan ketika rinai hujan mengecup ranting kering di pekarangan rumah tua
Kutenggak air mata ini dengan sepenuh rasa
Dahaga dini hari begitu menyiksa kerongkongannya
Cahaya fajar terlampau panas memamerkan kuasa
Dia membakar tungku darah yang memompa aliran nadi yang meronta
Bergolak jantung ini disiksa cahaya

O dahaga di zaman cinta
Dia hanyalah masa lalu yang tak mungkin kembali kau cipta
Biarkan cahaya fajar; damai dalam takdirnya mengasuh anak cakrawala
Begitulah bisik para kelelawar pada air mata; saat mereka pulang dari pengembaraan malam selami gulita



Artikel Terkait:

0 Response to "FAJAR GERIMIS"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme