KERINDUAN ABADI
Denyut nadiku masih melemah dikecup wangi
Entah mimpi indah apa yang enggan kusudahi
Riang itik telah menjingkraki genangan kali, pagi ini
Namun hangat peraduan terlalu kuat kusudahi
Oh pagi..
Sampaikan salamku pada majnun untuk sang laila
Karena kerinduan abadinya aku meleleh dalam sembilu
Energi kemesraan mereka terlampau pedih tuk ditinggalkan
Juga tuk di reguk keindahan bisikan bibir keduanya
0 Response to "KERINDUAN ABADI"
Posting Komentar