ARTI SEBUAH PILIHAN
Kemarau panjang telah kulalui
Tak pernah ada tunas baru yang hijaukan fikiranku
Berapa kali kupanggil uap air
Namun ia lebih memilih memeluk bantal yang bukan dari langitku
Entah berapa dahaga yang telah menawar keringnya jiwa
Fatamorgana itu terlalu bening
Berwujud cermin masa lalu
Kemarau panjang memaksaku mencari sumber tetesan
Aku pun meminum air mata sendiri
Kini saatnya kuciptakan musim
Bukan menunggu belas kasih jiwa yang sudah tak mengenal gersangnya malam
Karena sepi sudah begitu menakutkan
0 Response to "ARTI SEBUAH PILIHAN"
Posting Komentar