ANGIN, 3

Karya Sapardi Djoko Damono

"Seandainya aku bukan ......
Tapi kau angin!
Tapi kau harus tak letih-letihnya beringsut dari sudut ke sudut kamar,
menyusup celah-celah jendela, berkelebat di pundak bukit itu.
"Seandainya aku . . . ., ."
Tapi kau angin!
Nafasmu tersengal setelah sia-sia menyampaikan padaku tentang perselisihan antara cahaya matahari dan warna-warna bunga.

"Seandainya ......
Tapi kau angin!
Jangan menjerit:
semerbakmu memekakkanku.




Perahu Kertas,
Kumpulan Sajak,
1982.



Artikel Terkait:

0 Response to "ANGIN, 3"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme