DULU, KINI

Dulu kau adalah selembar kertas tanpa kuas
Tergeletak dalam lena nerawang sepi
Lalu air mata meneteskan lukisan perih yang indah
Kau mendadak menjadi ringan
Memanjat udara dan terbang ke alam ketinggian
Menikmati lukisan yang lebih luas, dan cahaya menyiram bumi hati

Dulu kau hanyalah selembar kertas
Lalu untaian jiwa memasuki ruang hampa yang kau derita
Hingga kau menjadi penuh cerita
Bicara pada setiap keteduhan indah yang menyapa

Dulu..
Kini kaulah kitab yang dibaca
Oleh para tanda tanya yang dikuasai kekaguman jiwa..



Artikel Terkait:

0 Response to "DULU, KINI"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme