MENJEMPUT RASA IHLAS
16.33
BANYU SEGARA PANTURA
, Posted in
memaknai Takdir
,
0 Comments
Guru..
Bukankah ihlas adalah menerima segala sesuatu yg tak lagi dapat dirubah?
Bukankah kelinci tidak pernah protes karena hanya makan rerumputan,
dan singa tidak meratap karena harus tetap menyantap daging?
Tapi, guru..
Bukankah aku adalah manusia?
Bukankah sebab akibat berlaku pada seluruh kejadian semesta?
Sebab aku dimandati pilihan bebas dalam mengarungi lalulintas hidup,
bukankah segala akibat adalah kepantasan karuniaNya?
Guru..
Apapun yang bisa kurubah adalah kehendakNya
Aku ihlas menjalaninya...
0 Response to "MENJEMPUT RASA IHLAS"
Posting Komentar