MEMORY KEBERSAMAAN

Seharian penuh kita berteriak-teriak pada lubuk yang terdalam
Mengeluarkan bekas-bekas luka sepucuk harapan
Seperti surat cinta paling romantis yang pernah kita tulis
Hingga denyut jantung memahami darah yang dialirkannya

Seharian penuh kita berdansa di lantai penuh sihir
Lupakan hari-hari yang berserakan di atas meja kantor
Lupakan ceceran tinta, lupakan esok bahkan lusa
Tak ada kata selain aroma kepuasan yang merekah di tubuh kita

Sehari penuh kita bernyanyi di atas lagu yang penuh bisikan
Lirik dan bekas kita toreh pada alunan nada
Hati kita tersipu malu menyentuh kejujuran setiap rasa
Dan waktu berjalan beriringan dengan tanda-tanda yang kita tinggalkan

Sehari penuh kita saling menuang gairah nada
Mereguk kalimat-kalimat dari bibir ke bibir
Mencicipi manis kebersamaan beraroma cinta
Menuntaskan separuh dahaga pada janji dan surga

Seharian penuh kita bertowaf di pusaran hati
Menatap bilik paling sunyi yang kita tinggalkan
Membaca kejujuran pada masing-masing inci
Dada kita penuh ukiran kaligrafi

Cinta, harapan, ketakutan, kebencian, pertemuan, dan perpisahan
Lambang-lambang, simbol hujan dan kemarau
Aroma wangi di jejak bisikan, juga kepulan puisi
Diukir oleh tangan-tangan bertenaga gaib yang telah melampaui mimpi sebentuk ironi

Sehari penuh kita melaju di aspal hujan yang merintih
Menghibur mendung mencandai kilat kecemasan
Menegur petir amarah, lalu menyapa keinginan terdalam yang dipeluk kejujuran
Dan kita menyanyikan seluruh isi hati seperti puisi



Artikel Terkait:

0 Response to "MEMORY KEBERSAMAAN"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme