Bukit-bukit cantik diperkosa
Perut-perut lapar dipaksa memperkosa
Kapitalisme mempertontonkan kemaluan dengan bangga
Dan pemerintah asyik mengonani anggaran sambil memejamkan mata

Salah siapa?
Hujan air mata, longsor akal sehat, para korban dikorbankan..!
Kematian direncanakan sedemikian rupa
Sedangkan alam tak punya daya untuk menunda bencana

Kematian direncanakan sedemikian rupa
Hutan-hutan sengaja ditebang demi kehancuran
Bukit-bukit cantik sengaja ditelanjangi dan dipertontonkan
Batu-batu gempal dipecahkan, pasir-pasir sintal dibiarkan menari bebas

Bukit-bukit cantik diperkosa
Perut-perut lapar dipaksa memperkosa
Kapitalisme mempertontonkan kemaluan dengan bangga
Dan pemerintah asyik mengonani anggaran sambil memejamkan mata

Bencana..
Bencana...
Manusia merencanakan kehancurannya sendiri
Hanya demi sesuap nasi yang tak dapat dipenuhi penguasa yang masih asyik beronani dengan nama baik

Korban..
Korban..!
Korbankan saja rakyat kecil yang bodoh dan lapar itu
Karena penguasa tak berdaya melawan nama baiknya sendiri

Ini adalah bom waktu
Bom yang dikehendaki oleh manusia sendiri
Bom yang dipasang di sebuah peradaban miskin lagi bodoh
Yang konon orang-orang pintarnya tak bisa berbuat apa-apa

Ini memang kehancuran yang direncanakan dengan baik
Kehancuran yang disadari namun tidak bisa dicegah
Karena kapitalisme masih mempertontonkan kemaluan dengan bangga
Dan penguasa masih asyik mengonani anggaran sambil memejamkan mata

Ketika penguasa kawin dengan pengusaha
Maka rakyat kawin dengan penghuni neraka!!

(KLU: 2012)

Artikel Terkait: