MASIH LAKI-LAKI

Kukedipkan mata sebagai perangkap tatapan
Kubekali setiap sapaan dengan wibawa lajang
Kukebaskan debu-debu kotor di wajah
Dan kulapisi mukaku dengan baja setebal pagar istana
Hahahaha
Tak perlu demo di depan mukaku

Aku adalah laki-laki kesepian yang ingin dikenal
Aku menjual semua rasa malu untuk menempuh wanita
Satu demi satu, rayuan kutiupkan
Tak kenal tetangga, tak kenal teman
Tak peduli punya pacar atau masih lajang
Hahahaha
Kamu juga pasti jatuh cinta padaku

Aku ini nelayan
Tapi aku tak hobi memancing
Aku lebih suka menjaring: sekali ayun, 3 sampai 5 wanita tersangkut
Tak peduli mereka meronta-ronta atau meludah
Sebab aku memang penangkap ikan
Hahahaha
Ikan hias tentunya

Kalian pasti tahu namaku
Aku adalah tokoh kartun
Artis terlaris di jaman hayalan
Di puja oleh anak-anak TK sampai SD
Hampir menyaingi kecerdikan sincan
Hahahaha
Tak percaya?

Tak usah menuduh seperti itu
Setiap orang punya jalan pencarian masing-masing
Walaupun aku masih buta dan menubruk ke sana ke mari, aku tetap punya hati
Tetap butuh hati yang setia
Jika setia itu mudah tentunya
Hahahaha
Aku gila: sama sepertimu

Kenapa hanya mengharapkan satu orang yang belum tentu mencintai kita?
Kamu lebih tak waras dengan kesetiaan seperti itu
Kamu lebih tak waras: keturunan majnun..
Tak punya pegangan untuk mengurangi tekanan penat sesudah layla
Sungguh menyedihkan...


(KLU: JUNI 2013)



Artikel Terkait:

0 Response to "MASIH LAKI-LAKI"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme