AKU-KU TERUSIK

Wahai penjual nama Tuhan
Tengoklah detak jantungmu
Aliran nafasmu masih penuh nafsu dan kepentingan
Kau memasarkan Nama Tuhan seharga rupiah, seharga sepiring nasi
Padahal kau tak merasa bakal abadi

Wahai kau yang tak mengenal Tuhan
Kau hidup tanpa bekal
Kau jual dirimu seharga nalar
Kau pendusta yang pasti kan didustakan
Kau adalah manusia tanpa jiwa
Kau serupa daging yang tak berarti apa-apa
Besok kau kan membusuk begitu rupa
Disantap cacing lapar dalam rantai makan semesta


Woi jangan berissik...
{sepertinya ada yg terganggu dengan obrolan ini, maaf kang- maaf teh}


Lanjut....!


Wahai penyambung lidah Tuhan
Hati memang serupa cermin
Tapi tidak semua cermin punya bayangan jernih
Debu2 berterbangan di mana-mana
Maka rawatlah cermin itu dengan baik
Tapi hati-hatilah menggosoknya
Mungkin dia bisa pecah karna KEKERASAN tanganmu...



Artikel Terkait:

0 Response to "AKU-KU TERUSIK"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme