DI SUDUT SUNYI

Sejarah terus berulang
Tombak melesat panah meruncing jantung berdegub kencang
Pusaka-pusaka masa lalu diperebutkan para penguasa
Lambang kerajaan tembang kemerdekaan
Pesona cinta gemerlap di antara gemawan
Seperti semarak kembang api yang bertaburan langitpundimekarkan

Api berkelebat diantara kesumat penuh sayat dan teriakan
Dalam kegelapan
Srigala-srigala dicabik tanpa kekuatan
Lolongan demi lolongan dibisukan
Taring berceceran ludah berserakan
Dalam kebutaan
Aroma wangi menembus persarafan
Segalanya terlalu tajam, terlalu menyeramkan

Pundi-pundi keyakinan telah dikumpulkan
Dibekalkan pada jasad yang lama kelaparan
Lapar keadilan lapar keberdayaan
Dalam cengkraman wujud mereka dikekalkan
Dibenarkan segala tindakan pencapai tujuan

Sejarah terus berulang
Ketika mobilisasi mental gemar disuarakan
Kebenaran dan kebenaran berselisih dalam persimpangan
Pedang dihunus tanpa menengok kebaikan
Yang ada hanya suara-suara pengorbanan
Riuh ramai segala harum negri impian

Di sudut sunyi aku berdiri
Mengayomi nurani memelihara sepi
Tawar menawar dengan suara hati
Agar damai mampu kami daki






Artikel Terkait:

0 Response to "DI SUDUT SUNYI"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme