TUJUH TAHUN MENUNGGU MUNIR
Kutunggu kau di jalanan aspal; sepanjang sungai-sungai yang penuh limbah
Ketika surya tak lagi malu-malu memelototi gedung-gedung yang makin sombong
Biar kudengar lantang keberanianmu
Biar kuhitung tetes keringat yang konon penuh rindu
Pekikan lantang sang pemimpin demonstran menyambangiku
Mencabik sepi menampar hati yang sibuk mencumbu puisi
Ini tentang munir, katanya
Tujuh tahun menunggu janji dari mister penguasa
Apa yang harus kukatakan padamu wahai sang pemimpin demonstran?
Bukankah percuma meneriaki si tuli yang buta?
0 Response to "TUJUH TAHUN MENUNGGU MUNIR"
Posting Komentar