LANGIT, HUJAN PERTAMA

Wahai tetes-tetes langit yang menghadiahiku harum
Debu-debu kering kini telah menenggak haknya
Kehidupan akan dimulai kembali, bumiku tersenyum
Hijau akan tumbuh, hadiahnya adalah bunga yang mekar

Telah ia dengar ceritaku tentang perempuan yang indah
Akan kupeluk hatinya, bukan hanya dengan kuas dan tinta

Seperti dejavu, kau melihatku
Entah lembaran mana
Dalam kehidupan, aku bukan hanya puisi
Lalu kau panggil namaku dengan hati

Kaulah perempuan itu
Jatuh dari langit, hujan pertama
Lepaskan dahaga malam
Kemarau panjang



Artikel Terkait:

0 Response to "LANGIT, HUJAN PERTAMA"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme