KAU, MENYELINAP DIAM-DIAM

Hei kau yang bersembunyi di hatiku
Ada mendung yang tak kukenali mengisi cakrawala
Tahukah kamu dari mana asalnya?
Wajahmu menyisakan gerimis pada jejak rasaku

Hei kau yang menyelinap diam-diam setiap malam
Ada apa dengan rembulan?
Kenapa dia menyatu dengan kabut pegunungan terjal?
Sungguh aku rindu cahayamu



Artikel Terkait:

0 Response to "KAU, MENYELINAP DIAM-DIAM"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme