PERTAPA

Karya Sapardi Djoko Damono

Jangan mengganggu:
aku, satria itu, sedang bertapa dalam sebuah gua, atau sebutir telur, atau. sepatah kata -- ah, apa ada bedanya. Pada saatnya nanti, kalau aku sudah dililit akar, sudah merupakan benih, sudah mencapai makna -- masih beranikah kau menyapaku, Saudara?


Perahu Kertas,
Kumpulan Sajak,
1982.



Artikel Terkait:

0 Response to "PERTAPA"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme