Pada lembar ini aku tersenyum bahagia menatap kegelisahan pencari rupa
Menertawakan kepentingan-kepentingan yang tersita
Kita digadaikan untuk menggiring sebuah opini
Karena bertanya adalah dosa

Kita dijerat dengan belenggu yang menggantung pada papan masa depan
Tak ada kata selain "YA"
Tak ada pilihan selain menuruti arus "penguasa"
Kita adalah "boneka beruang" yang dipajang demi kepuasan semata

Kita disuruh saling menerkam satu sama lain
Mengorbankan satu nama yang dibenci "pemilik janji"
Mereka memuji keberanian kita untuk menjadi pemangsa
Padahal tak ada pilihan selain bertanya

Mereka lupa bahwa kita masih manusia
Bahwa sesuap nasi hanya sarana kehidupan; bukan nyawa
Bahwa cinta lebih berharga dari semua masa depan
Dan bahwa kita adalah keluarga

Mereka tak percaya pada kebersamaan hati kita
Tak percaya pada pertanyaan yang menggelisahkan jiwa kita
Tak percaya pada tali kokoh yang memintal senyum kita
Tak percaya bahwa kita punya hak untuk bicara

Pada lembar ini aku bahagia melihat apa arti kita
Bahagia pada tiap pilihan cinta
Bahagia untuk seluruh bisikan nurani
Karena kita mampu berkata "Tidak" pada pemangku nasib yang tak setia

Artikel Terkait: