NIPAHKU
12.10
BANYU SEGARA PANTURA
, Posted in
puisi cinta
,
0 Comments
Ini adalah jejak yang kutinggalkan pada pikiran
Lamat-lamat kau hanya akan melihat kalimat
Onggokan hurup tanpa makna tak bisa bersuara
Validitas kata kutitipkan pada semua hurup pertama
Engkaulah rahimnya
Yang selalu merekah adalah nama
Orang-orang mengenalnya dengan wajah bahagia, tapi...
Uap rasa tetap memiliki tempat rahasia
Nampak sangat jelas di matamu
Isyarat rindu telah menggenangkan api di mataku
Pedihnya jarak yang mungkin kita tempuh
Akan diteliti oleh bukti-bukti
Hingga malam menerjemahkan apa yang kini menimpa puisi
0 Response to "NIPAHKU"
Posting Komentar