Bacalah ini dengan rasa, bukan dengan logika
Sebab air matamu telah menetes dari mataku
Perih yang tak mungkin kupahami
Sebab dialah yang pantas bicara seperti ini

Bacalah ini dengan hati, bukan dengan jejak nalar yang terbiasa menggurui
Sebab aku ingin menemanimu di tempat getaran nadi
Sedangkan kau sangat mengetahui di mana seharusnya aku berada
Aku adalah wujud ketidak pantasan yang dikandung oleh harapan

Bacalah ini dengan jiwa, bukan dengan pisau akal yang biasa kau sayatkan pada kata
Karena wajahmu tak mendiami otak sadarku
Sedangkan malam selalu tak bisa kuceritakan pada dunia
Bahwa sepi menginginkan wangi bisikan dari denyut jantungmu

Bacalah ini sebelum kau rekam pikiranku
Sebelum waktu menembus tirai-tirai penyesalan
Sebelum luka-luka menikmati pikiran kita
Karena kita tak bisa mengakui apa yang sebenarnya terjadi di sekitar rasa

Bacalah ini lalu simpan sebagai bantal tidurmu
Karena aku tak mau terus tinggal di alam mimpi
Karena kamu tak diciptakan dengan jasad imaji
Karena kita adalah jejak-jejak manusia

Artikel Terkait: