BAHASA KEMESRAAN

Aku berada di mimpi Yusuf ketika gemintang, matahari, dan bulan bersimpuh pada Cahaya
Aku menunduk malu penuh harap, menadah keagungan lembut semburat pesona
Mempersembahkan hati yang berurat rindu

Aku berada di sumur Yusuf ketika seorang pengembara mengambil air
Kedalaman dahaga memanggil-manggil kedalaman
Dan sang musafir mengangkat Takdir ke permukaan
Menjual Yusuf sebagai budak yang menerima kekuasaan

Aku berada di kamar Yusuf ketika julaiha merancang tipu birahi wanita
Ketika gairah ditundukkan oleh Cinta
Ketika darah yang mendidih terserap dalam Keperkasaan Rindu Sejati

Kini...
Aku bersama wajahmu
Kembali melihat Yusuf yang menggetarkan dada
Tetap terpaku tanpa mampu bersuara

(KLU: 2013)



Artikel Terkait:

0 Response to "BAHASA KEMESRAAN"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme