PESONA GUNUNG CIREMAI
Gundukan tanah hijau di sebelah selatan desaku
Anggun menjulang ranum bak perawan
Tersipu malu berkerudung putih, awan selembut salju
Tanah kerajaan yang dulu pernah kudaki
Aku rindu membelai kabut dingin itu
Aku rindu menaklukkan ketangguhanmu
Jejak-jejak kakiku masih terasa gemetar mengingatmu
Wahai kau ciremaiku
Dulu kau terlihat begitu angkuh tak menerimaku
Kau sambut kelelakianku dengan badaimu
Kau gelapkan siang hariku
Hingga aku takut kematian menjemputku
Kosong...
Kesombonganku terasa kosong di samping bibirmu
Lunglai dalam kedinginan dan hampir beku
Bekal cintaku hampir habis membunuhku
Desir-desir waktu menelanjangi pengecutku
Lama aku termenung, bersembunyi dalam tenda miring
Di samping jurang
Mungkin sampai di sini akhir hidupku
Dijemput maut saat mencumbu bibirmu
Owh, ciremaiku
Kau tlah menguji rasa cintaku
Kau tlah menguji genggaman tanganku
Tanpa bekal cukup aku memikatmu
Hingga aku hampir tersipu malu, sadari lemahku
Hari ini aku menatapmu
Menyapamu
Untuk tahun percintaan kita
21-23 oktober 1998
Sungguh persetubuhan yang sangat melelahkan
___
Buat temen-temen pendaki dari karawang. Kapan kita reunian lagi?
Mari kita ingat tragedi ciremai yang hampir membuat kita bercerai berai...
M. Husni Tamrin, di mana sekarang kau sobat..?
0 Response to "PESONA GUNUNG CIREMAI"
Posting Komentar