Sebutir pasir mengeja pantai
Mencicipi getar-getar ombak yang datang dari rahim kedalaman
Tubuhnya adalah materi
Namun matanya punya seribu bahasa

Sebutir pasir memilih tempat di dekat matahari
Menyimpan hangat untuk dikabarkan pada malam
Mencatat jejak-jejak cahaya
Mengumpulkan bintik-bintik manusia

Sebutir pasir mencatat kegaiban
Menulis rasa dan rahasia
Melukis wujud dan suara
Bermain nada dengan petikan rindu
Menyelam ke dalam gelombang pikiran yang terbuka

Sebutir pasir tertidur dalam nurani
Membekaskan putih dan pantai
Membekaskan tebing-tebing curam
Membekaskan pohon-pohon kelapa
Dan alam pun tergambar di pelupuk senja

Pasir putih menyaksikan matahari melamar cakrawala
Selembar jingga dibalutkan sebagai jubahnya
Dan arak-arakan merpati mengikuti arah malam
Membawa rembulan sebagai mahar perkawinan


Wahai pasir-pasir putih
Wahai saksi dari tiap kemesraan
Wahai pantai yang begitu akrab dengan keindahan
Wahai nurani...

Biarkan aku menyatu bersama semua ceritamu

Artikel Terkait: