JEJAK-JEJAK KELAHIRANKU

Aku terlahir di antara kesibukan pantai
Di tengah teriakan-teriakan dan terik memanggang
Aku di antara orang-orang yang meludah sembarangan
Selokan-sekokan menjadi tempat bermain paling menyenangkan

Aku terlahir di tengah orang-orang yang mengumpat penuh keakraban
Keributan adalah pemandangan biasa
Tawuran adalah kerangka pembangunan untuk mengokohkan kekeluargaan
Aku lahir di antara bising roda pantura
Dalam lenggokan erotis goyangan para biduan
Dalam tuangan-tuangan yang memabukkan dunia

Lendir dan ludah mengalir dalam selokan
Saling bercerita tentang pengalaman masing-masing
Tentang darah yang tercecer bekas sabetan parang
Tentang janin yang dibuang oleh seorang perawan

Aku lahir bersama jaman
Dititipkan pada raga yang mendengar dan melihat
Dipahat alam diukir interaksi pemikiran
Lalu aku hadir di antara kalian

Jangan salahkan aku yang biasa berteriak bersama kata hati
Aku memang kejujuran yang pantang bersembunyi
Aku bukan kesantunan yang cium tangan pada ndoro tuan, tapi mengumpat di belakang
Aku tak berteman dengan rasa takut
Sebab ketakutan akan menyeretku dalam sarang pemberontak

Aku telah lahir
Tapi bukan sekedar untuk mati
Dan tanah tempatku berpijak
Dan langit tempatku bernaung
Aku tetap jejak-jejak pantai



Artikel Terkait:

0 Response to "JEJAK-JEJAK KELAHIRANKU"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme