DIALOG DENGAN CACING

Aku bertanya pada cacing, kenapa mencintai lumpur kotor dan tumpukan sampah busuk?
Mereka menjawab: "Ini adalah surga bagi kami, tak ada tempat yang paling indah selain ini, semua ini adalah yang kami butuhkan, tak ada kemewahan penuh anugrah selain tempat ini"

Aku bertanya pada cacing, maukah ku tukar kesenanganmu itu dengan emas permata, buah-buahan segar, istana berlampu kristal dengan keramik yang sejuknya memantulkan kecantikan pelangi?

"Kami tak sanggup meninggalkan tempat semegah ini demi sesuatu yang tak ada dalam benak kami, sesuatu yang tak tertulis dalam hidup kami. Tak sedikitpun kami merindukan tempat seperti itu, walaupun kalian menyebutnya sebagai surga. Cukuplah segala anugrah yang diberikan Tuhan pada kami. Dia lebih mengerti segala yang kami rindukan, segala yang kami butuhkan. Kami tak menginginkan apa-apa selain CintaNya saja, itu kalau kalian mengerti, karena kesenangan dan kenikmatan itu bukan apa yang ada, tapi titipan kejadian yang disematkan pada setiap hasrat dan kerinduan kita".



Artikel Terkait:

0 Response to "DIALOG DENGAN CACING"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme