BINTIK-BINTIK INGATAN YANG PERNAH KUPAHAT, DAMAILAH...

Kemarau panjang
Kemarau panjang...
Tanpa setetes kabar darimu
Tiba-tiba saja kau datang mengunjungi mimpi siluet jaman
Tersenyum manis
Tersenyum menyentuhkan riasan wajah indah dan seribu salam damai di pelaminan anggun berpanorama ungu

Kemarau panjang tanpa setetes kabar dari cakrawala
Engkau tiba-tiba datang mengunjungi peraduan
Muncul dari alam bawah sadar yang kedalamannya belum kuketahui
Memberi bekas pada kesadaran yang sedang begitu dahaga
Begitu kering...

Fatamorgana berkaca
Bening...
Aku menetes dari langit- lalu pecah!

Kenapa kau datang?
Aku butuh kedamaian, bukan harapan yang resah
Aku butuh tenaga, bukan denyut jantung yang tak teratur
Aku ingin menempel pada waktu dengan segala cara, bukan menggenang dalam keruh

Kenapa kau datang?
Walau sejuta alasan rindu, aku tak mau tahu
Tak mau ditunggu...
Kembalilah menuju peristirahatanmu
Dalam bintik-bintik ingatan yang pernah kupahat penuh suara

Aku tak pernah mengunjungimu agar kau tak mengunjungi bayanganku
Karena kau dan aku telah hilang dalam tetes doa terakhir yang melahirkan kemarau panjang
Bercengkrama dengan segala kenyataan dan tetap tersenyum
Tanpa memperhitungkan panas kering terik perpisahan

Kembalilah menuju peristirahatanmu
Dalam bintik-bintik ingatan yang pernah kupahat penuh suara
Kamu memang kenyataan
Tapi kita telah menjadi fatamorgana yang bersalaman dengan waktu

(KLU: 2013)



Artikel Terkait:

0 Response to "BINTIK-BINTIK INGATAN YANG PERNAH KUPAHAT, DAMAILAH..."

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme