PERGILAH DENGAN SEMUA PRASANGKAMU

Gemuruh ombak menyapa keheningan
Garis cakrawala menyayat lamat-lamat
Jauh menerawang ke tempat tak berujung
Mataku-matamu entah di mana?

Garis tangan ini kutelusuri
Rekahan-rekahan luka mengukir gurat halus di keningku
Aliran darah sering memuncak dipompa beban hidup
Meletuplah kau, wahai gelembung penat..!

Batara kala yang konon bertugas mendorong roda waktu kini semakin malas
Kehidupan merambat sangat pelan..
Mata tak lagi punya tenaga untuk hanya membuka pagi
Segala suara terdengar kering-sengau dan menyebalkan

Pergilah pergi..
Pergi saja dengan semua prasangkamu
Aku memang tak tulus
Aku tidak mencintaimu dengan sepenuh hatiku
Aku tak pernah serius
Aku memang bajingan pembual yang pantas kau jagal
Aku adalah apapun yang kau katakan...!
Hanya kamu yang benar; dan aku pasti salah!

Sudah cukup perjuanganku untuk meneguhkan hatimu
Kau terlalu menikmati keraguan dan bermain-main dengan gelombang
Biarkan aku tenggelam di kedalaman yang menguasai
Aku tak mau lagi berenang-renang dalam hayalan panjang tanpa kau kenang

Gemuruh ombak menyapa keheningan
Garis cakrawala menyayat lamat-lamat
Jauh menerawang ke tempat tak berujung
Mataku-matamu entah di mana?

(KLU: 2013)



Artikel Terkait:

0 Response to "PERGILAH DENGAN SEMUA PRASANGKAMU"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme