BENANG KUSUT HARAPAN

Sejak gejolak hati tak mampu kuterjemahkan dengan sempurna
Namamu terselip di antara lembar-lembar harapan berukir rasa
Dan saat kubuka jendela hati; cakrawala gerimis...
Bumi pencarian begitu basah oleh tetes-tetes rindu

Bukankah sudah kunyatakan binar mataku pada bibirmu
Kenapa bisu seribu kelu?
Bicaralah dengan bahasa kalbu tanpa serak ragu
Ijinkan aku mengenal letak kepantasan bisikan waktu

Aku mengenal kekasihmu saat kau bicarakan kekasihku
Kita berdua timbul tenggelam dalam ombak kecemburuan
Hingga sekenario hidup membebaskan sebuah ikatan resah yang mengekangku

Kini aku sendiri...
Duduk di sampingmu yang masih punya ikatan
Duduk menatap kedalaman matamu
Menawar kehangatan yang hanya untukku

Kenapa semua ini terjadi?
Kenapa pertemuan hati bisa meninggalkan benang kusut yang tak mampu kita urai?
Haruskah kita terus bermain-main dengan senyum ringkih tanpa makna?
Sedangkan sebait tangga nada telah kita mainkan begitu mesra

Katakan...
Tolong katakan..
Ke mana langkah resah kita selanjutnya?
Jangan biarkan api cemburu membunuh salah satu di antara kita


(KLU: APRIL 2013)



Artikel Terkait:

0 Response to "BENANG KUSUT HARAPAN"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme