MENAGISI MIMPI

Kau ada di rumahku
Bercakap-cakap dengan bunda tercinta
Aku datang dari mimpi; menatapmu penuh harap
Lalu tiba-tiba hening merenggut semua perkataanmu

Aku datang dari mimpi
Memanggilmu yang beranjak pergi
Air mata letih menetes perih
Aku bersimpuh memohon waktu

Ibu...
Tak adakah jalan untuk menempuh restu?
Ijinkan aku untuk kembali menginap di taman persinggahan
Di sana ada namaku

Wahai semerbak yang mendebarkan hati
Di mana lagi kau harus kutemui
Nafasmu telah menjadi candu yang sangat memabukkan
Mestikah kulepas setiap kelopakmu dari hatiku?

Wahai mawar penghias mimpi-mimpi
Aku siap menyambut semua duri dari tangkai pesonamu
Tapi aku tak akan sanggup membiarkanmu layu di tanganku
Walau segenap hasrat menarik lenganku untuk memetikmu

Wahai sedetik lamunan kebahagiaan
Takdir telah menegur setiap jiwaku yang larut
Bukalah mataku dan perlihatkan cermin kesejatian
Hapuslah lukisan-lukisan maya di kanfas buram yang gelisah

Wahai matahari
Tumbuhlah dari kegelapan yang menyelimuti dadaku
Aku butuh sinar cerah kehangatan untuk kembali menggandeng waktu
Menjemput senja dengan semburat pesona sejuta rasa; cakrawala nyata


(KLU: APRIL 2013)



Artikel Terkait:

0 Response to "MENAGISI MIMPI"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme