KUNJUNGAN RINDU

Seorang wanita yang terjamah rindu berbisik pada sepi:
Aduhai, perih benar hidup iini tanpa kehadiran
Jarak selalu melahirkan bekas saat tatapan mata melahirkan rasa
Malam terus menyeretku menuju senyumnya yang damai
Bulan pucat, dan gemintang tak lagi gemerlap menggoda
Tak kutemukan tanda-tanda kehidupan selain wajahnya
Suaranya,alunan nada berat itu menggerayangi dadaku
Tapi ini sepi...
Adakah makna selain harapan yang tak pernah sanggup kusampaikan...?

Seorang laki-laki yang menyentuh rindu berbisik pada sepi:
Aduhai, kenapa waktu sanggup menyayat kesendirian...?
Padahal aku adalah rasionalitas yang selalu bangga pada kekuatan nalar
Aku tak bisa menemukan logika saat wajahnya mengusap pipiku yang lama beku
Ke mana akal sehatku?
Kenapa suaranya mengoyak hening sebelum tidur?
Dia benar-benar telah menuang keindahan dalam kunjungannya ke alamat mimpi
Haruskah aku mengalah pada waktu, sedang aku terlalu bangga pada kejantanan?

Lalu dia mendatangi rindu sambil membawa seluruh isi hatinya:
Mari bicara...

Seorang perempuan dijemput rindu dan menyerahkan seluruh isi hatinya:
Mari menemui orang tuaku


(KLU: APRIL 2013)



Artikel Terkait:

0 Response to "KUNJUNGAN RINDU"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme