Seorang wanita yang matanya tersulam cahaya doa mengadu pada masalalu:
Aku telah memintamu untuk menemani masadepan karena kau telah mengajariku banyak kesedihan dalam debar kebahagiaan. Kesadaran yang pernah kita lakukan untuk menggapai puncak cinta telah membawa kita dalam jurang ketidakpastian yang tak sanggup kita pahami. Rajutan rasa dari dadaku ke dadamu masih basah dalam sajadahku. Tak pernah ada perpisahan seperih namamu yang indah. Tapi kini, seorang laki-laki baik telah dijemput oleh keyakinan, dan mengajakku menuju pelaminan dengan sejuta kemilau harapan. Tak ada jawaban untuk ucap tulus yang menyeruak ke dalam sukmaku selain mengihlaskan kebahagiaan menjemputku. Aku harap engkau mengerti apa yang sudah terjadi. Tuhan telah Menjawab semua doa yang kualirkan bersama larutan cahaya matamu, dan Dia telah mengirim seorang pengganti dengan keyakinan yang tak kau miliki, sebab Tuhan Menghendakimu bahagia bersama wanita lain selain diriku.

Wahai masa lalu, sampaikanlah salam damaimu pada masa depan. Di jalan Cinta- totalitas langkah adalah kepasrahan pada kehendakNya. Dan aku tak pernah menyesal telah mengenalmu.

(KLU: APRIL 2013)

Artikel Terkait: