WAKTU DAN JANJI

Angin menderu-deru dari panas materi tanpa jiwa
Bersepakat dengan mendung hitam menggulung cakrawala
Petir melambai-lambai dari dahan kesumat purba
Kemudian daun-daun bersayap awan berguguran menjemput jerit tangis manusia

Aduhai peradaban yang dibangga-banggakan moderenitas
Sampai di sinikah jejakmu menuntun kebenaran?
Ataukah sains yang membelamu telah bosan dengan keluh kebuntuan sejak kau berpaling dari keindahan?
Haruskah kau panggil kehancuran untuk menjemput benih keunggulan yang selalu kau panggil-panggil?

Wahai peradaban yang dibela kode-kode angka
Usiamu sudah sangat renta...
Belum cukup lelahkah tipu dayamu merampok hak para jiwa
Bukankah kau telah berhasil menjadikan manusia sebagai alat rekayasa dunia?

Produksi-produksi kesenangan telah memenjarakan waktu dalam kesia-siaan
Dari ujung rambut sampai ujung kaki kau sulap menjadi gengsi
Tak ada norma selain kepentingan pribadi
Tulang-rangka manusia telah sempurna sebagai rangkaian mesin pencetak pundi-pundi

Wahai kau kapitalisme bertopeng globalisasi
Wahai penganut tanah-air-api-udara
Wahai keluarga kecil yang kesepian mencari makna
Wahai seluruh rekayasa yang begitu leluasa mencengkramkan simbol-simbol pada alam rahasia

Angin menderu-deru dari kelebat fikiran
Membawa debu-debu panas menuju udara
Mencairlah kutub-kutub yang dijaga
Merangkum semua peradaban pada lembaran samudra

Aduhai mimpi-mimpi
Ke mana lagi kita bersembunyi?
Masih adakah tempat para pejalan sunyi untuk menepati diri?
Sedangkan bumi telah ditulisi janji


(KLU: APRIL 2013)



Artikel Terkait:

0 Response to "WAKTU DAN JANJI"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme