KETIKA BARA CINTA TAK LAGI MAMPU DIGENGGAM

Segalaku untukmu
Tak ada ruang untuk bersembunyi darimu
Rasa ini begitu besar hingga aku begitu kecil
Aku merindukanmu hingga melupakan diri sendiri
Aku mencintaimu sampai menyiksa diri sendiri

Aku tak sanggup, sayang...
Tak sanggup menanggungmu terlalu lama
Kau yang tetap terdiam di tabir tipis harapan
Kau yang tetap tersenyum tanpa melampirkan kata-kata

Aku hampir meledak karena sepi
Wajahmu yang begitu penuh muatan listrik
Gebyar-gebyar harapan memercikkan ketakutan
Aku terkurung api di mana-mana
Terbakar, sayang...

Segalaku untukmu
Tak ada ruang untuk bersembunyi darimu
Rasa ini begitu besar hingga aku begitu kecil
Aku merindukanmu hingga melupakan diri sendiri
Aku mencintaimu sampai menyiksa diri sendiri

Aku lelah, sayang...
Aku sakit
Aku akan tetap bersama waktu, tapi
Aku dimakan usia...

Aku bertanya pada kesetiaan dan denyut rasa: hancurkah ia bila kuganti dengan kesenangan?
Aku lelah menanggung wajahmu yang penuh muatan energi
Aku tak sanggup, sungguh...
Tapi ke mana harus ku titipkan sebongkah hati yang sedang mencemburui dunia ini?

Aku mencintaimu
Sungguh aku mencintaimu...
Tapi aku tak sanggup menanggung sepi terlalu lama
Aku bisa meledak karena wajahmu


(KLU: JUNI 2013)



Artikel Terkait:

0 Response to "KETIKA BARA CINTA TAK LAGI MAMPU DIGENGGAM"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme