TAPI, AKU MOHON

Bicara bicara bicara
Kenapa kata-kata tak bisa mewakili relung hati?
Kenapa tulisan-tulisan tak bisa menjadi cerminan jiwa?
Mulut dan lidah terus menipu kehidupan, mengingkari janji-janji, dan kembali teronggok sepi

Manusia mendaur ulang semua teori dan cita-cita
Mencari remah-remah makna di setiap jengkal perjalanan
Tertunduk malu menatap diri yang bergelimang kepalsuan
Memanggil-manggil kesejatian yang dirindukan

ILAHI LASTU LILFIRDAUSI AHLAN
WALA AQWA 'ALA NARIL JAHIMI
Hamba memang tak pantas menjadi penghuni surga
Tapi sungguh, hamba tak sanggup bila harus menghuni neraka..

FAHABLI TAUBATAN WAGHFIR DZUNUBI
FAINNA-KA GHOFIRUDZDZANBIL'ADZIMI..


(KLU: MEI 2013)



Artikel Terkait:

0 Response to "TAPI, AKU MOHON"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme