MUDIK 2013

Udara masih beku saat roda angan menggerus jarak
Seorang anak belia mencium kepergianku dengan linangan air mata
Darah ini berdesir hangat mengelus keluguannya yang polos
Sesosok jiwa murni menulis keberangkatanku dengan kesedihan
Dan sebuah kidung rindu dia selipkan di katup-katup jantungku

Erangan selamat jalan mengiris perih selaput pikiran
Menggores cakrawala dan menitipkan embun hangat
Hampir saja pipiku basah..
Buru-buru kusentuh wajahnya dengan selembar pintalan canda tawa ringan
Aku pasti kembali, bisikku..
Senyum kecil berat menjamah tanganku
Menjabat erat dan menyalurkan energi ribuan magnet sejenis rindu
Fajar sudah merah menyala seperti pipi seorang gadis muda
Aku melambai untuk tersenyum
Lalu menghilang dalam lintasan: menyeduh rasa

(KLU: JULI 2013)



Artikel Terkait:

0 Response to "MUDIK 2013"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme