SEPERTI SAAT KUMENATAP MATAMU

Sayang..
Aku di sini: menulis sesuatu yang tak kuketahui
Sesuatu yang menentramkan jiwa, seperti saat kumenatap matamu
Sebuah kedalaman yang tak mampu kuselami
Seperti rindu yang menyeduh seluruh kehidupan saat rasa sepenuhnya terbebas dari mahkamah akal

Jika aku ingin memiliki, maka itulah kelemahanku
Karena aku pernah berharap bisa berlabuh di jantungmu
Jika aku ingin menjadi pelabuhanmu, maka itulah keegoisanku
Karena aku sering merasa takut kehilangan sapaanmu
Maka jika sepi mempertemukan frekuensi dari mata dan hati
Kamu akan terlahir sebagai mimpiku, dan aku akan terlahir sebagai nafasmu

Sayang..
Aku di sini: menulis sesuatu yang tak kuketahui
Sesuatu yang menentramkan jiwa, seperti saat kumenatap matamu
Saat kau menyapaku dengan senyum manis penuh keanggunan
Dan seluruh nyanyian hati yang tak dapat kucegah: menjadi frekuensi penuh energi
Memayungi setiap kata dari terik prasangka: perihnya dunia

(BAYAN: AGUSTUS 2013)



Artikel Terkait:

0 Response to "SEPERTI SAAT KUMENATAP MATAMU"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme