BERUNDING DENGAN GAIRAH CINTA

Aku bicara pada hatimu yang bening sebagai cermin
Menjemput jiwa yang kau curi dari unsur-unsurku
Saat kekaguman menguasai perkenalan sepasang bola mata
Dari wajah yang dipulas cahaya ketulusan penuh pesona

Di matamu kulihat kerlip bintang yang apinya berasal dari keluasan jagat raya
Dunia telah engkau taklukkan seperti saat kau lembutkan tatapanku
Gemuruh dadaku seketika redam penuh kesejukan
Membela keanggunanmu dari nafas kesumat kelaki-lakian yang hendak menguasai

Aku menunduk malu
Adakah kemurnian emas akan kunodai dengan kemabukan nafsu dan ceceran logam-logam dunia?
Lalu aku mengadu pada Yusuf: bagaimana mungkin Engkau menolak Julaiha yang melilitkan auratnya pada tubuhmu, sedangkan engkau telah dia pikat?
Yusuf menjawab: Saat itu aku tak melihat Tuhan dalam jasad Julaiha

Wahai tembang-tembang Cinta yang disenandungkan tebing sunyi
Malam sungguh sangat mencekam didera luka-luka Rindu
Perpisahan paling dalam telah membuat setiap jiwa mencari kedamaian
Dan aku, dalam segala pertemuan: Selalu ingin menatap Wajah Tuhan

Aku duduk termangu di samping jendela dadamu
Mengumpulkan segala keyakinan untuk mengalirkan darah di jantungmu
Seperti saat Yusuf meminang Julaiha dengan kemurnian tatapan
Mengucapkan ikrar Cinta di hadapan Tuhan

BAYAN: (SEPTEMBER 2013)



Artikel Terkait:

0 Response to "BERUNDING DENGAN GAIRAH CINTA"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme