CAHAYAMU PADA DINDING DADAKU
Wahai kekasih hati
Sandingan jiwa yang dipaksa jaman untuk terus mengenal diri
Aku tetap menatapmu di jalan sunyi
Menatap sayapmu yang kemilau bertabur pelangi
Engkau akan segera menjadi kupu-kupu
Keringkanlah sayapmu dari ambisi duniawi
Karena kita akan bersama-sama menjadi saksi
Untuk seluruh pengalaman ruhani yang berbuah nurani
Jangan sekali-kali kau tinggalkan cintamu, sayang...
Karena di sanalah aku mengenalmu
Ketika tangan mungilmu begitu penuh kekuatan menopang beban seorang diri
Saat ribuat ton pertanyaan kau ambil dari gudang Takdir kenyataan
Tangan mungil itu hampir patah
Matamu berkaca merah menengadahkan doa
"Terimalah seluruh derita perpisahan ini dengan Uluran Cinta-Mu Tuhan..."
"Jangan biarkan aku lemah hingga mati tanpa jawaban"
Doa itu memantul dalam dinding dadaku
Air mata menetes tanpa bisa kubendung
Perih yang sama begitu terasa dalam debar harapan
Engkau kini tepat ada di hadapan mata
Apa kabar sayang..?
Aku menatapmu dari ufuk masa depan
Engkau sedang berdiri tenang menatap pelangi
Sambil membaca sajak dipelukan sang merpati
BAYAN: (SEPTEMBER 2013)
0 Response to "CAHAYAMU PADA DINDING DADAKU"
Posting Komentar