BEDA AGAMA: CINTA

Di dekat pagar kehidupan, seorang wanita menatap cinta
Begitu dekat wajah itu menyapa lamunan bahagia
Hingga segurat senyum begitu leluasa menyelinap di antara bayang-bayang hati
Membisiki perjumpaan yang mendebarkan petala bumi

Di dasar kedalaman yang tak diketahui, gempa dahsyat mengguncang permukaan kesadaran
Ia oleng dan jatuh: hilang keseimbangan
Terperangkap di antara tiang dan tembok masjid
Dan patung-patung pura tergeletak tanpa daya menatapnya

Di sekitar pagar kehidupan
Seorang wanita menggapai-gapai cinta yang melambai dihembus harapan
Namun talinya pun tak berani disentuh sebab rapuh
Padahal untuk mendekat dan menggenggam langsung kelopak cinta
Dia harus membongkar tiang dan tembok yang menghalangi
Sedangkan patung-patung pura tak mampu menolongnya sampai kapanpun

Seorang wanita muda menangis tersedu..
Menyadari hati yang tak bisa dikuasai
Cinta muncul begitu saja tanpa kepastian
Tanpa penjelasan dan kabar masa depan

Dengan segenap tenaga yang tersisa, dia mengetuk pintu kesabaran
Lalu masuk ke dalam lubang sunyi dalam dingin yang tak terbayangkan
Dia bertapa seperti puasanya keturunan kupu-kupu
Membalut tubuh yang penuh lendir harapan dan mengeringkannya dari keluh kesah
Hingga jari-jariku menangis menuliskan keindahannya

Kupu-kupu
Kupu-kupu
Terbanglah...
Menikahlah dengan cahaya pagi
Dan menarilah di depanku
Di depan setiap orang yang mengeja sentuhan cahaya pada warna
Ketika taman Firdaus kembali dihidupkan setelah Adam dipisahkan dengan Hawa



BAYAN: (DESEMBER 2013)



Artikel Terkait:

0 Response to "BEDA AGAMA: CINTA"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme