Ketika dua jagat sepi saling berkenalan
Sepasang mata beradu untuk saling menyinari
Energi dari kedalaman yang tak mampu dipahami muncul di celah cakrawala
Seperti semburat mentari pagi setelah malam-malam panjang berselimut gulita

Dari mata itu muncul kehidupan baru
Layaknya harapan yang merekaulang kicauan burung dan hembusan angin
Pohon-pohon melambai mesra, daunnya hijau tersipu senyum
Mengajak kupu-kupu bermain udara hangat saat mengagumi setiap warna dan putik bunga

Mata itu adalah matamu
Mata yang kutemukan saat menyusun gemintang fajar
Saat melakoni sunyi, menjinakkan rindu yang meronta
Melepas kekang kesendirian yang menyiksa

Mata itu adalah matamu
Sepasang mata yang memancarkan kehidupan
Sedangkan mataku penuh dengan puisi yang kau sebut peraduan
Lalu kita saling menyapa

Dua pasang mata dari dua arah kerinduan kini menyatukan sepi dalam cengkrama
Berinteraksi sebagai energi
Menyentuh segala wujud kata
Dan menyuburkan kalimat-kalimat penghibur alam raya


BAYAN: (JANUARI 2014)

Artikel Terkait: