HANYA YANG TERCATAT

Aku telah mencatatmu di sebuah jaman penuh bunga
Di mana setiap warna begitu memanjakan mata
Kelopaknya merekah indah bagai sambutan perawan surga
Dan kau di sana, mengajakku mencicipi madu dunia

Aku telah mencatatmu di penggalan waktu
Di sebuah tempat, di mana energi sukacita membanjiri dada
Di mana setiap uluran candatawa memberikan senyum terindah
Dan debaran jantung saling mengakrabkan signal keintiman jiwa

Aku telah mencatatmu di gerbong waktu
Dan kini berjalan melewati pikiran, menuju masa lalu
Wujudmu semakin jauh, semakin memudar, semakin hilang
Pergi tanpa suara, tanpa lambaian tangan, tanpa dimengerti...

Kendaraan waktu terus bergerak
Tak ada persimpangan atau sekedar tempat pemberhentian
Aku terus menengok ke belakang, dan kau menghilang
Tepat di saat waktu berjalan sangat lambat dalam kebisingan yang memuakkan



BAYAN: (FEBRUARI 2014)



Artikel Terkait:

0 Response to "HANYA YANG TERCATAT"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme