OMBAK, PASIR, DAN NAFAS KITA
Ketika itu ombak bergulung-gulung mengasuh buih yang mengecup pasir dengan letupan-letupan lembut
Aku dan wajahmu menyentuh rona merah di pipi langit
Membelai semburat cahaya yang digeraikan mentari tua lelah
Bibir pantai penuh bahasa, penuh kelembutan rasa
Senja begitu manis, udara malam menempel mesra di bibir kita
Menguapkan keharuman misteri dari jaman ajali..
Kelopak cakrawala merekah indah, bertahta pada mata dan hati kita
Waktu terus beranjak, pantai semakin hening, dan matamu menjadi tajam
Kepiting kecil berlarian dari lubang pasir
Menawarkan kesenangan yang tak didapatkan dari hiruk pikuk bisingnya dunia
Dan aku, tenggelam dalam nafasmu
Ombak terasa lebih deras, saling berkejaran menuju rengkuhan damai
Ruang dipenuhi dengan gemuruh tanpa aba-aba
Semuanya terjadi begitu saja...
Seperti juga aku dan kamu yang masih saling menukar energi tatapan
Tanpa bisa berkata apa-apa
0 Response to "OMBAK, PASIR, DAN NAFAS KITA"
Posting Komentar