MENGERTILAH KAU, CIBLEK
Wahai tulisan-tulisan yang kehilangan bentuk
Ceritakan pada kekakuan yang kau derita
Mata bukanlah mata kalau tanpa wajah
Maka tersenyumlah pada mereka yang membekali nalar dengan rasa
Wahai tulisan-tulisan yang menguntai tangga nada
Rendra adalah elang dengan paruh emas, dan Ainun Nadjib adalah merak dengan seribu kemilau cahaya
Tapi kau bukan beo
Jadilah ciblek yang membuka pintu matahari dengan paruhnya yang kecil
Wahai tulisan-tulisan yang menunggui narcissius di depan danau
Bunuhlah dirimu ketika danau menenggelamkanmu dengan sejuta kekaguman
Karena kecemburuan danau pada paras wajah akan menguras hidupmu yang kekal
Wahai tulisan-tulisan yang tak tahu malu
Siribu bintang dengan kemilau anggun telah mengisi gelap
Menyalalah seperti lilin dan biarkan Tangan Tuhan Membawa arahmu
Karena kau harus tetap menjadi dirimu, Kehendak Agung Tuhanmu
(Tiba-tiba terdengar suara dari langit)
Tidak...!
Rendra tetaplah merak
Dan Elang adalah Rajawali yang memayungi angkasa
Mengertilah kau, Ciblek...
(KLU: APRIL 2013)
0 Response to "MENGERTILAH KAU, CIBLEK"
Posting Komentar