TERBAKAR DI KEDALAMAN MATA
Dengan penuh penasaran, seorang pemuda mengintip celah-celah kenikmatan
Menyibak gairah hidup dibalik tirai pembungkus denyut jantung
Ada darah yang mengalir deras menuju ujung-ujung saraf
Hingga percikan listrik di pucuk rindu itu menyerupai kedamaian
Dengan penuh rasa penasaran, seorang wanita membuka selubung kenikmatan
Merogoh sebongkah jantung yang sedang berdetak kencang
Mencium aroma darah kemesraan yang merembes karena tekanan
Menimangnimang dengan penuh kekaguman
Karena setiap jemarinya dimanja kelembutan tak terbayangkan
Dengan penuh rasa penasaran, sepasang manusia memasuki tatapan mata
Mencari ketertarikan purba yang tertinggal di pucuk-pucuk hasrat
Mereka berdua berjalan diantara kemilau gemerlap rupa
Mendaki tangga-tangga gairah, memanen percikan dan sengatan cinta
Dan saat ingatan mereka terbakar oleh setiap tetes darah yang kini menyala
Api berkobar memanggang setiap regangan yang tak kuasa meronta
Mereka mendidih dalam pengalaman tubuh
Kemudian terkulai layu mencari mimpi
Beberapa jengkal di batas kesadaran sang wanita berkata: kita telah merampas keindahan dari kasih yang harusnya saling menjaga
Di mana kita harus bersembunyi dari penghianatan diri sendiri?
Sedangkan ketulusan yang kita agungkan telah kita bakar, dan semua bilik hati pun sudah kita kotori
Seorang lelaki dengan otot kekar, keluar dari tatapan mata yang kosong
Mencari sisa-sisa diri yang sempat dicuri gairah purba
Berusaha membenahi pikiran
Lalu menghilang dibalik benteng pembenaran
Malam menjadi hening
Udara dingin menusuk-nusuk
Seekor burung hantu bertengger di atas ranting purnama
Menemani seonggok daging yang dibuang di semak belukar
Seonggok daging dari rahim manusia
Hanya didekap tetesan darah yang menempel pada rindang dedaunan
Seekor burung hantu menggerutu pada cakrawala
"Aduhai cinta, di mana ini gerangan, di mana kamu, di mana aku, di manaaa...?"
BAYAN: (OKTOBER 2013)
0 Response to "TERBAKAR DI KEDALAMAN MATA"
Posting Komentar