DIA YANG TERCERAHKAN: JADILAH

Di dasar jurang lembab tanpa cahaya
Di antara lendir amis melata dan kegelisahan yang menggeliat-geliat
Ketika semua gerak menghendaki kematianmu dan semua mata mencoba menerkam
Jatuh di kedalaman, terserak bersama sampah-sampah penyesalan
Dalam kegelapan yang menakutkan
Bayang-bayang raksasa menyeramkan mengejek dan menertawakan: muncul di hadapanmu setelah menetas dari derita kegagalan
Raksasa yang menjadi sangat berkuasa
Raksasa kegelapan yang melilitkan lidah pada tulang-tulang iga
Kemudian dunia menjadi begitu menyusut: mengkerut
Sesak dan pengap

Seorang anak manusia menggapai gapai pikirannya
Berusaha keluar dari keadaan
Mengambil tangga dari logika-logika untuk menyusuri emosi yang melahirkan kecemasan
Ia melindungi kepalanya dengan kesadaran
Kakinya bersepatu keberanian, dan tiap jejak langkahnya bertuliskan jalan panjang

Seorang anak manusia menggapai-gapai pikirannya
Berusaha keluar dari keadaan
Berbisik pada diri sendiri: "Aku tidak akan jatuh sedalam ini lagi"
Dan setitik cahaya muncul..!
Bukankah setitik cahaya akan sangat berarti dalam kegelapan?

Tiba-tiba lubang cahaya menyerap habis seluruh tubuhnya
Dunia menjadi tanpa kekhawatiran, tanpa ketakutan
Dan ia tepat berdiri di depan tujuannya
Memandang segalanya begitu dekat, begitu dekat...
Tanpa terpengaruh ratusan kegagalan yang sudah terlalui
Tak sedikitpun terpengaruh..
Sebab matanya sudah begitu tercerahkan...



BAYAN: (DESEMBER 2013)



Artikel Terkait:

0 Response to "DIA YANG TERCERAHKAN: JADILAH"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme