LEMBAR-LEMBAR MALAM

Jika masih ada ragu di kening yang pernah kukecup, maka lupakan semua kata manisku tentang ketulusan. Matamu adalah tebing terjal, aku terjatuh dan terkapar, lelah, tak sanggup lagi mendaki bibir indahmu yang licin. Kenapa semua ini terjadi?

Sayang, pilihkan aku selimut yang pantas untuk tempatku bersembunyi dari mimpi dan harapan. Sebab rindu yang mengalir dari tubuhmu tak mampu kukalahkan..

___________________________________________________

Harusnya kau tahu bahwa aku adalah lembar-lembar puisi yang tergeletak di taman
Jika kau hanya mampu membaca kata, maka kejujuran kita akan percuma
Tempelkanlah bibirmu pada kelopak rindu yang meletupkan gemuruh panjang, sebab di sanalah kehangatan paling indah dari kejut kedamaian tanpa rekayasa: ketika kau dan aku menghilang mengunjungi beberapa detik keabadian...

Tak mampukah kau rasakan berapa kuat tenagaku saat memeluk luka-lukamu?
Betapa erat ketelanjangan telah saling memberi energi
Ketelanjangan yang tanpa pura-pura
Saat kita berusaha menempelkan dua hati yang saling memanggil

Dan ketika air matamu menetes menuruni pipiku
Selembar harapan kuambil dari matamu
Bibirmu bergetar di telingaku: "jangan tinggalkan aku..."
Saat itulah keningmu kucium sepenuh cinta

Tapi apa yang kau lakukan padaku?
Apa yang kau tanam di belakangku?
Kau bercanda dengan bibir-bibir yang kemarin menghadiahimu bisikan
Bibir-bibir lincah yang berlari-lari kecil di sela-sela sepi

Apa yang kau lakukan padaku, sayang..?
Sempat aku merasa bahwa hatimu adalah rumah yang sangat ramah
Tapi kini, entahlah... Hampir aku tak mengenalmu
Bahkan rengekanmu begitu terasa hambar di telingaku

Jika memang ada kesempatan ke dua, pasti akan kuberikan
Tapi bagaimana membangun semua ini dari awal?
Aku harap hati ini tak ditumbuhi hama saat harapanbaru kau tanam
Atau dia akan begitu tandus saat menerima semua tentangmu



BAYAN: (FEBRUARI 2014)



Artikel Terkait:

0 Response to "LEMBAR-LEMBAR MALAM"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme