MALAM MERUNCING DAN KITA TERKOYAK

Kanda, aku hanya butuh keyakinanmu
Bahwa kau akan mampu meyakinkanku seumur hidup
Menjalani pahit getir tanpa menyerah pada nasib
Tapi hari ini, kau sama sekali tak mau memperjuangkannya

Di tanah ini kau memang orang asing
Tapi di hatiku, kau adalah tuan rumah yang dinanti-nanti
Kenapa tak kau tempati rumah ini dengan tenang tanpa memikirkan bagaimana nanti jarak menyakiti masa depan?
Lalu dengan apa kau akan menjamin jemarimu tetap membimbingku?

Dinda, aku tak kuasa membendung gemuruh sumsum tulang yang terus memanggilku untuk pulang
Mereka adalah asal-usul denyut jantung yang kini menyebut-nyebut namamu
Jika kau memang tulang rusukku, maka ijinkan aku membawamu ketempat di mana seharusnya kamu berada
Agar aku benar-benar memiliki rongga dada untuk bisa bernapas lega

Harusnya kau mengerti, dinda..
Kaulah yang bersikukuh menempel pada tanah susuanmu
Darah yang menetes dari perpisahan kemelekatan memang akan sangat menyakitkan
Sebab dagingmu akan dirobek dari semua kenangan tumbuh kembang
Aku tahu dinda, aku tahu..
Dan itu membuatku takut menyentuhmu...



BAYAN: (FEBRUARI 2014)



Artikel Terkait:

0 Response to "MALAM MERUNCING DAN KITA TERKOYAK"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme